MANAJEMEN ORGANISASI
DAN KEPEMIMPINAN
Menurut James AF. Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dari kegiatan anggota organisasi dan pengunaan sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah dicapai.
Yang lebih penting untuk diperhatikan adalah bahwa manajemen merupakan sebuah alat (cara kerja) untuk mendapatkan target yang menjadi tujuan dalam satu organisai dan kegiatan manajemen ini dikelola oleh orang-orang yang secara langsung terikat dalam wadah organisasi.
Sedangkan menurut David R, Hampton dalam bukunya Manajement, bahwa organisasi adalah suatu pengelompokkan manusia yang relatif bertahan lama dalam sistem yang berstruktur dan berkembang dimana usaha-usahanya yang terkoordinir dimaksudkan untuk mencapai tujuan dalam lingkungan yang dinamis.
Proses Manajemen
1. Perencanaan (planning)
Setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh sebuah organisasi haruslah direncankan terlebih dahulu secara matang supaya dapat dirancang sebaik mungkin dan jelas apa yang akan dilakukan. Termasuk didalam hal menetapkan tujuan dan program-program yang akan mendukung pencapaian tujuan tersebut.
Dalam merencanakan kegiatan dapat dianalisa dengan menggunakan teknik 5W+1H yaitu :
- What : Kegiatan apa yang akan dilakukan dan kegiatan apa yang bisa mengembangkan skill dan intelektualitas kader.
- Why : Mengapa kegiatan tersebut dianggap perlu untuk dilaksanakan.
- When : Kapan kegiatan tersebut dilaksanakan.
- Where : Dimana tempat pelaksanaan kegiatan.
- Who : Siapa sumber daya manusia yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.
- How : Bagaimana teknis pelaksanaan sebuah kegiatannya agar berjalan sukses.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Dalam mendesain organisasi, digunakan 5 prinsip utama sebagai pedoman yaitu:
- Pembagian kerja (division of labor), yaitu pemecahan seluruh pekerjaan menjadi beberapa tahap yang distandarisasi sesuai keterampilan dan keahlian secara terus-menerus.
- Kesatuan perintah (unity of command), yaitu suatu prinsip dimana bawahan hanya bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
- Kewenangan, tanggung jawab dan kekuasaan. a) Kewenangan merupakan hak yang melekat pada kedudukan manajemen untuk memberi perintah dan mengharapkan perintah itu ditaati. b) Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi keputusan
- Rentang kendali (span of control), yaitu banyaknya bawahan yang dapat dikendalikan oleh seorang atasan secara efisien dan efektif.
- Departementalisasi (departementalization), yaitu pengelompokkan kegiatan dan fungsi yang sejenis dibawah koordinasi seorang ketua bidang.
Proses mengarahkan dan memotivasi anggota untuk menuju kearah pencapaian tujuan organisasi, termasuk menciptakan iklim yang mendukung, membimbing dan meneladani kader dalam melakukan pekerjaan.
4. Pengawasan (Controling)
Untuk mengetahi bahwa kegiatan berjalan dengan baik dan tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dari rancangan semula, maka diperlukan koreksi dan evaluasi.
Unsur Manajemen
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan milik/kekayaan organisasi yang paling berharga. Mendapatkan dan memelihara personil yang kompeten menentukan keberhasilan dari setiap organisasi. Oleh karena itu hendaklah masing-masing kader ditempatkan pada posisi-posisi yang tepat pada pekerjaannya.
2. Modal
Modal dalam konteks ini bisa dipahami dalam bermacam-macam bentuk, tapi yang paling umum dapat dikatakan, modal disini adalah anggaran, fasilitas maupun infrastruktur tenaga kerja.
3. Metode
Metode merupakan suatu cara untuk melakukan suatu kegiatan. Metode juga merupakan "penyambung lidah" atau "kepanjangan tangan" dari manajemen.
4. Sasaran / Target
Tanpa adanya sesuatu yang dituju, maka sesungguhnya kegiatan manajemen menjadi kehilangan makna, karna manajemen diciptakan untuk menuju atau mendapatkan sesuatu. Jadi, sasaran yang akan dicapai oleh seorang individu atau sebuah organisasi, haruslah jelas.
Kepemimpinan
Menurut Prof. Kadarmen, SJ dan Drs. Yusuf Udaya mengartikan kepemimpinan sebagai seni atau proses untuk mempengeruhi dan mengarahkan oranglain agar mereka mau berusaha mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh kelompok.
Manajer tidak selalu sama dengan pemimpin. Manajer di tunjuk atau di angkat. Mereka memiliki kekuasaan yang sah atau legitimat untuk memberikan penghargaan/balas jasa dan hukuman. Dilain pihak, pemimpin bisa ditunjuk atau muncul dari dalam suatu kelompok. Pemimpin bisa memberi pengaruh pihak lain untuk melakukan sesuatu tanpa kewenangan formal.
Didalam setiap masalah kepemimpinan akan selalu terdapat adanya 3 unsur :
1. Unsur Manusia
yaitu Manusia sebagai pemimpin ataupun manusia sebagai yang akan dipimpin. Hubungan manusia itu diatur dalam situasi kepemimpinan. Bagaimana mengatur hubungan pemimpin dengan bawahannya tanpa melupakan bagaimana seharusnya memperlakukan manusia itu sebagai manusia.
2. Unsur Sarana
yaitu Segala macam prinsip dan tekhnik kepemimpinan yang dipakai didalam pelaksanaannya. Termasuk bekal pengetahuan dan pengalaman yang menyangkut masalah manusia itu sendiri dan kelompok manusia.
3. Unsur Tujuan
yaitu Merupakan sarana akhir kearah mana kelompok manusi akan digerakkan untuk menuju maksud tujuan tertentu.
Hubungan Pemimpin dengan Anggota
Pada umumnya tugas pemimpin adalah mengusahakan agar kelompok yang dipimpinnya dapat merealisasi tujuannya dengan sebaik-baiknya dalam kerjasama yang produktif. Walaupun semua orang mempunyai tujuan yang sama, namun mereka berbeda-beda dalam memandang mengenai keadaaan kelompoknya dan mengenai tugasnya masing-masing.
Maka pemimpin harus bisa mengintergrasikan pandangan-pandangan anggota kelompoknya tersebut, baik mengenai situasi didalam maupun diluar, sehingga dapat diterima semua anggota kelompok yang bersangkutan.
Disini akan disebutkan beberapa sifat pemimpin, diantaranya:
1. Cakap
Cakap disini dalam pengertian luas, bukan saja keahlian (skill) atau kemahiran tekhnik dalam suatu bidang tertentu, tetapi meliputi hal-hal yang abstrak, inisiatif, konsepsi, perencanaan dan sebagainya.
2. Kepercayaan
Menurut Le Bon, seorang pemimpin harus memiliki keyakinan yang kuat, percaya akan kebenaran tujuannya, percaya akan kemampuannya. Sebaliknya ia harus mendapat kepercayaan dari pengikutnya atau anggotanya. Ia merupakan syarat akan adanya wibawa sang pemimpin terhadap anggotanya.
3. Rasa Tanggungjawab
Sifat ini penting sekali, sebab manakala seorang pemimpin tidak memiliki rasa tanggungjawab, ia akan mudah bertindak sewenang-wenang terhadap kelompoknya.
4. Berani
Berani dalam arti karena benar dan bertindak sesuai dengan perhitungan.
5. Tangkas dan Ulet
Seorang pemimpin harus dapat bertindak cepat dan tepat, ia harus tangkas dalam bertindak. Lebih-lebih dalam menghadapi masalah yang rumit. Kegagalan tidak boleh menjadikan ia cepat bosan dan putus asa, tetapi sebaliknya ia harus lebih gigih dan ulet.
6. Berpandangan Jauh
Pemikiran seorang pemimpin harus luas. Ia berpandangan jauh kedepan, terutama dalam merumuskan strategi atau menggariskan sesuatu taktik, hal ini adalah sangat penting.
0 komentar:
Posting Komentar