Sabtu, 23 Maret 2013

TUNJUK AJAR MELAYU - II.3. BERTANGGUNG JAWAB

TUNJUK AJAR MELAYU
(Untuk Pemula)
Bagian - II : KARAKTER DASAR ORANG MELAYU 
 
  
  3.  BERTANGGUNG JAWAB
Pengantar
       Setiap anggota masyarakat dituntut untuk hidup bertanggungjawab, baik terhadap diri, keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan negaranya. Orang tua-tua mengatakan,"Orang beradab, bertanggung jawab". Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang yang menunjukkan rasa tanggung jawab tinggi akan dihormati dan dihargai masyarakat. Sebaliknya, orang yang tidak bertanggung jawab akan direndahkan, dilecehkan, bahan diejek oleh masyarakat. 
***
Untaian Ungkapan

Apa tanda Melayu jati
Bertanggung jawab sampai kemati
Terhadap tanggung jawab tiada lari
Bertanggung jawab sepenuh hati
Bertanggung jawab ketengah ketepi
Bertanggung jawab pakaian diri
 
Apa tanda Melayu terbilang
Bertanggung jawab muka belakang
Melepaskan tanggung jawab ia pantang
Bertanggung jawab sakit dan senang
 
Apa tanda Melayu pilihan
Bertanggung jawab memikul beban
Melepaskan tanggung jawab ia pantangkan
Bertanggung jawab berat dan ringan
Terhadap tanggung jawab tiada menyeman
 
Apa tanda Melayu bertuah
Terhadap tanggung jawab tiada menyalah
Bertanggung jawab senang dan susah
Bertanggung jawab menahan lapah
Terhadap tanggung jawab tidak berkilah
Karena tanggung jawab mau dilapah
Karena tanggung jawab mau bersusah
Tanggung jawabnya tiada berbelah

Apa tanda Melayu beradat
Bertanggung jawab dalam berbuat
Terhadap tanggung jawab hatinya bulat
Bertanggung jawab ke laut ke darat
Terhadap tanggung jawab ianya ingat
Karena tanggung jawab tahan di kebat

Apa tanda Melayu berakal
Karena tanggung jawab tahan dipenggal
Bertanggung jawab ujung dan pangkal

Apa tanda Melayu semenggah
Bertanggung jawab ianya gagah
 
Apa tanda Melayu bijak
Bertanggung jawab pantang mengelak
Karena tanggung jawab tahan dipijak
Karena tanggung jawab mau tercampak
 
Apa tanda Melayu beriman
Haram baginya melempar batu bersembunyi tangan
Haram baginya meninggalkan beban
Haram baginya berlepas tangan
Sifat tanggung jawab ia kekalkan
Sakit senang ia tahankan
Kepalanya siap memikul beban

***
Ciri Orang yang Tidak Bertanggung Jawab
 
Apa tanda orang terlaknat
Tanggung jawabnya tiada diingat
 
 Apa tanda Orang yang mungkar
Tanggung jawabnya ia ingkar

Apa tanda orang munafik
Mengingkari tanggung jawab ia cerdik
 
Apa tanda orang yang tak bermalu
Bertanggung jawab ia tak mau

Siapa mengelak dari tanggung jawab
Patutlah disebut orang biadab

Siapa lari dari tanggung jawab
Hatinya berbulu pikirannya gelap

Siapa suka berlepas tangan
Alamat hidup takkan berteman

Jumat, 22 Maret 2013

TUNJUK AJAR MELAYU - II.2. MANDIRI DAN PERCAYA DIRI

TUNJUK AJAR MELAYU
(Untuk Pemula)
Bagian - II : KARAKTER DASAR ORANG MELAYU 
 
  
2.  MANDIRI DAN PERCAYA DIRI
Pengantar
    Orang Melayu menyadari pula, bahwa sikap mandiri dan percaya diri adalah sikap hidup yang terpuji dan mulai. Kemandirian dan percaya diri merupakan puncak dari kemampuan seseorang untuk tegak kokoh diatas kakinya sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain. Sikap mandiri dan percaya diri dalam kehidupan orang melayu disebut "Sifat jantan, sifat laki-laki, atau teguh hati, berani berjalan sendiri". Sebutan lain terhadap orang yang mandiri dan percaya diri adalah "duduk tiada bersandar, tegak tiada bertongkat".
      Orang tua-tua mengatakan "kalau hendak mejadi orang jangan menumpang diketiak orang", yang artinya bila hendak menjadi orang, yakni menjadi manusia sempurna lahiriah dan batiniah, maka jangan menggantungkan diri kepad orang lain.
***
Untaian Ungkapan
 
Apa tanda Melayu jati
Di kaki sendiri ia berdiri
Tegak diatas kaki sendiri
Percaya teguh ke diri sendiri
Hatinya tidak berbelah bagi
Hidup menumpang ia tak sudi
Percaya kepada kemampuan diri

Apa tanda Melayu terbilang
Menumpang tuah orang
Pantang menyelip diketiak orang
Kediri sendiri ia berpegang
Berani tegak dalam gelanggang

Apa tanda Melayu terpandang
Tegaknya tidak menyusahkan orang
Bangkit itdak ditolong orang

Apa tanda Malayu bertuah
Dikaki sendiri ia melangkah
Tidak mengharap dipapah
Pantang baginya menyerah kalah
Duduk berdiri hatinya tabah

Apa tanda Melayu bemarwah
Tegaknya kokoh. sikapnya gagah
Seorang diri ketepi ketengah

Apa tanda Melayu beradat
Hati kokoh pendirian bulat
Berdiri tidak karena ditongkat
Besarnya bukan karena diangkat
Besarnya bukan karena pangkat
Besarnya bukan karena menjilat
Percaya diri menjadi sifat

Apa tanda Melayu beriman
Diri sendiri menjadi sandaran
Tegak tidak mengharap bantuan
Dengan kakinya ia berjalan

Apa tanda Melayu berakal
Duduk berdiri hatinya pukal
Percaya diri menjadi bekal

Apa tanda Melayu berilmu
Menumpang orang ianya malu
Kemampuan dirinya ia tahu
Berdiri tidak mengharap bantu
 
Apa tanda Melayu terpuji
Besarnya karena percaya diri
 
***
Ciri Orang Tidak Mandiri dan Tidak Percaya Diri
 
Hidup menumpang tuah orang
Lambat laun badan terbuang
 
Hidup dibawah bayangan orang
Sampai tua tidak kan senang
 
Hidup di celah ketiak orang
Akal mati pikiran hilang
 
Hidup menumpang diperiuk orang
Hitamlah muka berbedak arang
Bagaikan padi menjadi ilalang
Alamat tercampak kedalam lubang
Orang mencerca muka belakang
Hati berkarat pikiran kurang
 
Apa tanda orang yang hina
Ke periuk orang tempat hidupnya
Hidup menumpang kemana-mana
Di ketiak orang tempat diamnya
Menumpang orang ianya bangga
 
Apa tanda orang tak bermalu
Hidup menumpang ia tak jemu
 
Apa tanda orang durjana
Di ketiak orang ia bermanja
 
Apa tanda orang tak beraib
Di ketiak orang menggantungkan nasib

TUNJUK AJAR MELAYU - II.1. KERJA KERAS, RAJIN DAN TEKUN

TUNJUK AJAR MELAYU
(Untuk Pemula)
Bagian - II : KARAKTER DASAR ORANG MELAYU
 
 
1.   KERJA KERAS, RAJIN, DAN TEKUN
Pengantar
   Bekerja keras, rajin dan tekun menjadi kewajiban setiap anggota masyarakat. Orang tua-tua mengatakan, bahwa kejayaan Melayu ditentukan oleh ketekunan dan kesungguhan mereka dalam bekerja. Dalam ungkapan dikatakan "Kalau Melayu hendak berjaya, bekerja keras dengan sungguhnya, siap rajin hidup terjamin, atau siap tekun berdaun rimbun". 
      Bagi orang Melayu, bekerja dan mencari nafkah amat diutamakan dan dijadikan tolak ukur dalam menilai atau melihat kepribadian seseorang. Siapa yang mau bekerja keras, rajin, dan bersungguh hati dianggap teladan dan bertanggungjawab, serta dihormati oleh anggota masyarakat. Sebaliknya orang yang malas, berlalai-lalai, tidak tekun, dan mudah putus asa dianggap sebagai orang yang tidak bertanggungjawab dan tidak tahu akan hak dan kewajibannya. Orang seperti ini lazimnya, dipandang rendah bahkan dilecehkan oleh masyarakatnya.
      Orang tua-tua Melayu juga menegaskan, bahwa pekerjaan yang baik dan benar adalah pekerjaan yang hala, yakni pekerjaan yang tidak menyalahi ajaran islam, adat dan norma-norma sosial masyarakatnya. Mereka menyebitkan bahwa pekerjaan yang sesuai dengan ajaran islam, adat dan ketentuan-ketentuan yang berlaku adalah pekerjaan yang harus dicari dan dilakukan sepenuh hati. Hasil dari pekerjaan ini diyakini menjadi darah daging yang dapat membawa kebaikan dan kebahagiaan atau membawa berkah bagi kehidupan dunia dan kehidupan ukhrawi. Sebaliknya apapun jenis dan bentuk pekerjaan yang menyimpang atau menyalahi ketentuan agama, adat, dan sebagainya, maka pekerjaan itu tidak dibenarkan dan dianggap akan membawa kebinasaa.
***
Keterangan
      Kalimat pertama di setiap paragraf dibaca berulang untuk kalimat berikutnya.
Contoh :
 
Apa tanda Melayu jati
Bekerja keras dimanapun jadi
Apa tanda Melayu jati
Bekerja tekun sampai kemati
 
Dan seterusnya seperti contoh diatas.

Untaian Ungkapan 
 
Apa tanda Melayu jati
Bekerja keras dimanapun jadi
Bekerja tekun sampai kemati
Bekerja dengan sepenuh hati
Bekerja tidak menanti-nanti
Bekerja tidak iri mengiri
Bekerja dengan budi pekerti
Tabah bekerja ketengah ketepi
Bekerja tidak membilang hari
Bekerja tidak dengki mendengki
Bekerja tekun dijalan ilahi
Bekerja tidak karena dipuji
Bekerja karena kesadaran sendiri
Bekerja karena tahu diri
 
Apa tanda Melayu bertuah
Bekerja keras karena lillah
Bekerja tekun tiada menyalah
Meneunaikan tugas tiada lengah
Bekerja tidak mengenal lelah
Rajin bekerja mencari nafkah
Dalam bekerja ia menakah
Keras sampai ketua
Dalam bekerja ia semenggah
Bekerja tekun pada yang berfaedah 
Dalam bekerja tahan bersusah
Terhadap bekerja tiada berkilah
Terhadap bekerja tiada membantah
Dalam bekerja pantang menyanyah
Bekerja menjaga marwah
Bekerja taat tiada menyanggah
Bekerja menurut petuah amanah
Bekerja tiada bercabang lidah
 
Apa tanda Melayu terpilih
Bekerja tekun tiada beralih
Bekerja tidak pilih memilih
 
Apa tanda Melayu pilihan
Bekerja keras mencari bekalan
Bekerja keras ianya tahan
Bekerja tekun tiada menyeman
Bekerja tekun dijalan tuhan
Dalam bekerja ia beriman
Kerja yang haram ia pantangkan
Kerja menyalah ia haramkan
Bekerja tidak karena paksaan
Bekerja tekun dengan kesadaran
Bekerja keras ia kekalkan
Bekerja menurut tunjuk ajaran 
 
Apa tanda Melayu beradat
Mau bekerja ringan dan berat
Menjadikan kerja sebagai ibadat
Bekerja rajin beramalpun taat
Bijak bekerja pada yang bermanfaat
Bekerja tidak meninggalkan kiblat
Mau bekerja kelaut kedarat
Bekerja dengan penuh semangat
Bekerja dengan hemat dan cermat
Taat bekerja wajib dan sunnat
Bekerja tidak membuang martabat
Dalam bekerja beringat-ingat
Bekera tidak membuang tabiat
Dalam bekerja tiada jelat
Dalam bekerja pantang menjilat
Dalam bekerja pantang mengumpat
Dalam bekerja mencari sahabat
Menghadapi kerja hatinya bulat
Bekerja lurus patang mencelat
Bekerja menurut petuah amanat
Bekerja pantang sengat menyengat
Dalam bekerja pantang khianat
Pantang bekerja membawa mudharat
Mau mengikut kata nasehat
Bekerja menurut ajaran syariat
Dijalan Allah kerjanya lekat
 
Apa tanda Melayu semenggah
Bekerja mengikuti syarak dan sunnah
 
Apa tanda Melayu bermarwah
Bekerja sambil berbuat ibadah
 
Apa tanda Melayu budiman
Bekerja keras jadi amalan
Cepat kaki ringan tangan
Terhadap bekerja tulangnya tangan
 
Apa tanda Melayu berakal
Bekerja keras tiada menyangkal
Kerja keras menyiapkan bekal
 
Apa tanda Melayu berilmu
Bekerja keras ia tak malu
Bekerja keras ianya mau
Bekerja keras ianya tahu
Bekerja tiada mencari seteru
Bekerja keras tiada jemu
 
Apa tanda Melayu berbudi
Bekerja keras ia minati
 
Apa tanda Melayu terbilang
Bekerja keras tiada menyilang
Bekerja keras tiada berpantang
Terhadap bekerja ianya senang
Bekerja tidak membuang belakang
 
Apa tanda Melayu berbangsa
Bekerja keras ia biasa
Taat bekerja berbuat jasa

Apa tanda Melayu bijak
Bekerja keras tiada mengelak
Menghadapi kerja tiada berganjak
Bekerja tekun mengikuti syarak
Dalam bekerja ianya tunak

Apa tanda Melayu beradab
Dalam bekerja bertanggungjawab

TUNJUK AJAR MELAYU - I.3. KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU

TUNJUK AJAR MELAYU
(Untuk Pemula)
Bagian - I : IDENTITAS MELAYU
3.  KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU
Pengantar
    Tunjuk ajar melayu juga mengutamakan anjuran dan arahan agar anggota masyarakat belajar tekun dan menimba ilmu pengetahuan dan tekhnologi, baik untuk kesejahteraan hidup didunia maupun yang berkaitan dengan kehidupan akhirat. Oleh karnanya, tunjuk ajar mengamanahkan agar Ilmu dituntut itu hendaklah ilmu yang berfaedah dan sesuai menurut ajaran Islam, nilai adat, dan nilai luhur yang sudah ada dalam masyarakat. Ilmu inilah yang dianggap dapat menyelamatkan hidup didunia dan dapat menyejahterakan kehidupan diakhirat.
    Orang Melayu menyadari sepenuhnya tentang keutamaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia. Itulah sebabnya mengapa banyak ungkapan yang mencerminkan keutamaan ilmu dan keburukan orang yang tidak berilmu. Dalam ungkapan adat dikatakan, "Sebaik-baiknya manusia banyak ilmunya, seburuk-buruk manusia yang buta keta". atau "Mulia insan karena pengetahuan, hina orang ilmunya kurang".
***
Ungkapan Untaian
Apa tanda Melayu jati 
Belajarnya tekun sampai mati
Belajar dengan sepenuh hati 
Berguru tidak membilang hari
Ilmu bermanfaat ia minati
Orang berilmu ia dekati
Dimana guru, disitu berhenti
Mau berguru duduk berdiri

Apa tanda melayu bertuah 
Menuntut ilmu tiada lengah
Menuntut ilmu tekun dan tabah
Belajar sampai kedalam tanah
Menuntut ilmu tahan bersusah
Menuntut ilmu sehabis daya
Ilmu dicari membawa faedah

Apa tanda Melayu berakal
Ilmu dituntut menjadi bekal
Ilmu dituntut menjadi amal

Apa tanda Melayu beradat
Belajar sampai keliang lahat
Menuntut ilmu ianya taat
Menuntut ilmu hatinya bulat
Mencari ilmu jauh dan dekat
Terhadap ilmu hatinya lekat

Apa tanda Melayu beriman
Menuntut ilmu dijalan tuhan
Mencari ilmu jadi amalan
Mencari ilmu untuk pedoman
Mencari ilmu untuk pegangan
Menuntut ilmu tiada segan
Menuntut ilmu jadi pakaian

Apa tanda melayu berbudi
Manfaat ilmu ia mengerti

Apa tanda Melayu terbilang
Menuntut ilmu tahan menggagang
Menuntut ilmu tiada berkelang

Kamis, 21 Maret 2013

TUNJUK AJAR MELAYU - I.2. TAAT KEPADA ORANG TUA

TUNJUK AJAR MELAYU
(Untuk Pemula)
Bagian - I : IDENTITAS MELAYU
2.   TAAT KEPADA ORANG TUA
Pengantar
      Ketaatan Ibu dan Bapak yang disebut "mentaati orangtua" amat diutamakan dalam kehidupan orang Melayu. Orang tua-tua mengatakan, "Siapa taat kepada orangtunya, di dunia mulia di akhirat pun selamat". Sebaliknya, barang siapa durhaka kepada Ibu dan Bapaknya, bukan saja disumpahi masyarakat tetapi akan disiksa diakhirat kelak. Sudah banyak kejadian yang menggambarkan kedurhakaan anak durhaka yang hidupnya berakhir dengan malapetaka dan kemalangan. Sebaliknya yang taat mendapat kemuliaan.

Untaian Ungkapan :
Apa tanda Melayu jati
Kepada Ibu dan Bapak ia berbakti 
Mentaati ibu dan bapak sepenuh hati
Ibu Bapaknya di junjung tinggi
Apa tanda Melayu bertuah
Taat setia kepada ibu bapak
Terhadap ibu bapak ia amanah
Kepada orangtuanya tiada menyalah
Memelihara ibu bapak tiada lengah

Apa tanda Melayu pilihan
Ibu bapaknya ia utamakan
Ibu bapaknya ia muliakan
Kepentingan ibu bapak ia dahulukan

Apa tanda Melayu terpilih
Memelihara ibu bapaknya hatinya bersih
Kepada ibu bapak sayangnya lebih

Apa tanda Melayu menakah
Kepada ibu bapak sayang tak sudah
Membela ibu bapak tahan bersusah
Memelihara ibu bapak tak kenal lelah

Apa tanda melayu berbudi
membela ibu bapak sampai mati

Apa tanda melayu beradat
Terhadap ibu bapak hemat dan cermat
Kepada ibu bapak ia berkhidmat
Membela ibu bapak tak kenal penat

TUNJUK AJAR MELAYU - I.1. JATI DIRI MELAYU

TUNJUK AJAR MELAYU
(Untuk Pemula)
Bagian - I : IDENTITAS MELAYU

1.  JATI DIRI MELAYU
Pengantar
     Bagi orang melayu, agama islam adalah anutannya. Seluruh nilai budaya dan norma-norma sosial masyarakat wajib merujuk pada ajaran islam dan dilarang keras bertelikai apalagi menyalahinya. Karenanya, semua nilai budaya yang diangggap belum serasi dan belum sesuai dengan ajaran islam harus diluruskan terlebih dahulu. Nilai yang tidak dapat diluruskan segera dibuang. Acuan ini menyebabkan islam tidak dapat dipisahkan dari budaya, adat istiadat maupun norma-norma sosial lainnya dalam kehidupan orang malayu. Hal ini pula yang menjadi salah satu penyebab, mengapa orang diluar islam yang menganut agama islam disebut "masuk melayu". dan sebaliknya bila orang melayu keluar dari agama islam, tinggallah hak dan kewajibannya sebagai orang melayu. Didalam ungkapan adat dikatakan "Siapa meninggal syarak, maka ia meninggalkan Melayu, siapa memakai syarak maka ia masuk melayu". atau "bila tinggal syarak maka gugurlah melayunya".
      Kental dan sebatinya orang Melayu dengan agama islam tercermin dari ungkapan adatnya, yang mengatakan antaralain:
Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah
Adat ialah syarak semata
Adat semata qur'an dan sunnah
Adat sebenar adat adalah kitabullah dan sunnah Nabi
Syarak mengata, adat memakai
Ya kata syarak benar kata adat
Adat tumbuh dari syarak, syarak tumbuh dari kitabullah
Berdiri adat karena syarak

      Tingkat persebatian kehidupan orang melayu dengan islam dapat disimak dari tunjuk ajar Melayu yang amat banyak mengandung nilai-nilai luhur ajaran islam, serta anjuran dan dorongan agar setiap insan Melayu hendaklah hidup dengan penuh takwa  kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
***
Keterangan :
Kalimat pertama disetiap paragraf dibaca berulang untuk kalimat berikutnya. contoh :
Apa tanda Melayu jati
Bekerja keras dimanapun jadi
Apa tanda Melayu jati
Bekerja tekun sampai kemati
dan seterusnya seperti diatas.
Untaian Ungkapan:
Apa tanda Melayu jati
Bersama islam hidup dan mati 
Islam melekat didalam hati
Dengan Islam dia bersebati 

Apa tanda Melayu bertuah
Islam tiada menyalah
Sebarang laku menurut sunah
Hidup takwa kepada Allah
Hidup mati bersam akidah

Apa tanda melayu berakal
Memeluk Islam ialah kekal
Didalam Islam ia beramal
Membela Islam tahan dipenggal

Apa tanda Melayu pilihan
Hidup matinya dalam beriman
Taat setia menyembah Tuhan
Di dalam Islam tiada menyeman

Apa tanda melayu terpilih
Memeluk Islam tiada berdalih
Membela Islam tahan sembelih
Kepada Allah tercurah kasih

Apa tanda Melayu bijak
Islam tahan dipijak
Di dalam Islam beranak pianak

Apa tanda Melayu beradat
Kepada Allah tempatnya ingat
Kepada Allah ia menepat
Syarak dipegang, sunnah diingat
Mengingat Allah tiada bertempat
Terhadap islam hatinya lekat

Apa tanda Melayu berlembaga
Syarak dijunjung, sunnah dijaga
Kepada Allah menghadapkan muka
Kepada Allah ia bertakwa

Apa tanda Melayu yang benar
Terhadap Islam ia tak ingkar
Kepada Islam ia bersandar
Membela Allah tahan dibakar
Ajaran Islam ia mengakar

Apa tanda Melayu terhormat
Kepada syarak ia menepat
Membela Islam tahan dipepat

Apa tanda Melayu senonoh
Memeluk Islam ianya sungguh
Mengerjakan ibadah tiada bertangguh
Membela islam tahan dibunuh

Apa tanda Melayu terpandang
Memeluk Islam hatinya tunggang
Membela Islam tahan dicencang
Mendirikan Islam tiada bercabang

Apa tanda orang Melayu
Kepada Islam ia bertumpu
Dengan Islam ia menyatu
Islam menjadi kain dan baju
Islam semata didalam kalbu

Rabu, 20 Maret 2013

MANAJEMEN ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN

MANAJEMEN ORGANISASI
DAN KEPEMIMPINAN

      Menurut James AF. Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dari kegiatan anggota organisasi dan pengunaan sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah dicapai.
Yang lebih penting untuk diperhatikan adalah bahwa manajemen merupakan sebuah alat (cara kerja) untuk mendapatkan target yang menjadi tujuan dalam satu organisai dan kegiatan manajemen ini dikelola oleh orang-orang yang secara langsung terikat dalam wadah organisasi.

     Sedangkan menurut David R, Hampton dalam bukunya Manajement, bahwa organisasi adalah suatu pengelompokkan manusia yang relatif bertahan lama dalam sistem yang berstruktur dan berkembang dimana usaha-usahanya yang terkoordinir dimaksudkan untuk mencapai tujuan dalam lingkungan yang dinamis.

Proses Manajemen
1.   Perencanaan (planning)
     Setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh sebuah organisasi haruslah direncankan terlebih dahulu secara matang supaya dapat dirancang sebaik mungkin dan jelas apa yang akan dilakukan. Termasuk didalam hal menetapkan  tujuan dan program-program yang akan mendukung pencapaian tujuan tersebut.
      Dalam merencanakan kegiatan dapat dianalisa dengan menggunakan teknik 5W+1H yaitu :
  • What    : Kegiatan apa yang akan dilakukan dan kegiatan apa yang bisa mengembangkan skill dan intelektualitas kader.
  • Why     : Mengapa kegiatan tersebut dianggap perlu untuk dilaksanakan.
  • When   : Kapan kegiatan tersebut dilaksanakan.
  • Where  : Dimana tempat pelaksanaan kegiatan.
  • Who     : Siapa sumber daya manusia yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.
  • How     : Bagaimana teknis pelaksanaan sebuah kegiatannya agar berjalan sukses.
2.   Pengorganisasian (Organizing)
      Dalam mendesain organisasi, digunakan 5 prinsip utama sebagai pedoman yaitu:
  1. Pembagian kerja (division of labor), yaitu pemecahan seluruh pekerjaan menjadi beberapa tahap yang distandarisasi sesuai keterampilan dan keahlian secara terus-menerus.
  2. Kesatuan perintah (unity of command), yaitu suatu prinsip dimana bawahan hanya bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
  3. Kewenangan, tanggung jawab dan kekuasaan. a) Kewenangan merupakan hak yang melekat pada kedudukan manajemen untuk memberi perintah dan mengharapkan perintah itu ditaatib)  Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi keputusan
  4. Rentang kendali (span of control), yaitu banyaknya bawahan yang dapat dikendalikan oleh seorang atasan secara efisien dan efektif.
  5. Departementalisasi (departementalization), yaitu pengelompokkan kegiatan dan fungsi yang sejenis dibawah koordinasi seorang ketua bidang.
3.   Pengarahan  (Actuating)
     Proses mengarahkan dan memotivasi anggota untuk menuju kearah pencapaian tujuan organisasi, termasuk menciptakan iklim yang mendukung, membimbing dan meneladani kader dalam melakukan pekerjaan.

4.   Pengawasan (Controling)
     Untuk mengetahi bahwa kegiatan berjalan dengan baik dan tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dari rancangan semula, maka diperlukan koreksi dan evaluasi.

Unsur Manajemen
1.  Sumber Daya Manusia
     Sumber daya manusia merupakan milik/kekayaan organisasi yang paling berharga. Mendapatkan dan memelihara personil yang kompeten menentukan keberhasilan dari setiap organisasi. Oleh karena itu hendaklah masing-masing kader ditempatkan pada posisi-posisi yang tepat pada pekerjaannya.

2.  Modal
     Modal dalam konteks ini bisa dipahami dalam bermacam-macam  bentuk, tapi yang paling umum dapat dikatakan, modal disini adalah anggaran, fasilitas maupun infrastruktur tenaga kerja.

3.  Metode
  Metode merupakan suatu cara untuk melakukan suatu kegiatan. Metode juga merupakan "penyambung lidah" atau "kepanjangan tangan" dari manajemen.

4.  Sasaran / Target
     Tanpa adanya sesuatu yang dituju, maka sesungguhnya kegiatan manajemen menjadi kehilangan makna, karna manajemen diciptakan untuk menuju atau mendapatkan sesuatu. Jadi, sasaran yang akan dicapai oleh seorang individu atau sebuah organisasi, haruslah jelas.

Kepemimpinan
     Menurut Prof. Kadarmen, SJ dan Drs. Yusuf Udaya mengartikan kepemimpinan sebagai seni atau proses untuk mempengeruhi dan mengarahkan oranglain agar mereka mau berusaha mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh kelompok.
     Manajer tidak selalu sama dengan pemimpin. Manajer di tunjuk atau di angkat. Mereka memiliki kekuasaan yang sah atau legitimat untuk memberikan penghargaan/balas jasa dan hukuman. Dilain pihak, pemimpin bisa ditunjuk atau muncul dari dalam suatu kelompok. Pemimpin bisa memberi pengaruh pihak lain untuk melakukan sesuatu tanpa kewenangan formal.

     Didalam setiap masalah kepemimpinan akan selalu terdapat adanya 3 unsur :
1. Unsur Manusia
    yaitu Manusia sebagai pemimpin ataupun manusia sebagai yang akan dipimpin. Hubungan manusia itu diatur dalam situasi kepemimpinan. Bagaimana mengatur hubungan pemimpin dengan bawahannya tanpa melupakan bagaimana seharusnya memperlakukan manusia itu sebagai manusia.
2.  Unsur Sarana
     yaitu Segala macam prinsip dan tekhnik kepemimpinan yang dipakai didalam pelaksanaannya. Termasuk bekal pengetahuan dan pengalaman yang menyangkut masalah manusia itu sendiri dan kelompok manusia.
3.  Unsur Tujuan
     yaitu Merupakan sarana akhir kearah mana kelompok manusi akan digerakkan untuk menuju maksud tujuan tertentu.
Hubungan Pemimpin dengan Anggota
    Pada umumnya tugas pemimpin adalah mengusahakan agar kelompok yang dipimpinnya dapat merealisasi tujuannya dengan sebaik-baiknya dalam kerjasama yang produktif. Walaupun semua orang mempunyai tujuan yang sama, namun mereka berbeda-beda dalam memandang mengenai keadaaan kelompoknya dan mengenai tugasnya masing-masing.
     Maka pemimpin harus bisa mengintergrasikan pandangan-pandangan anggota kelompoknya tersebut, baik mengenai situasi didalam maupun diluar, sehingga dapat diterima semua anggota kelompok yang bersangkutan.

Disini akan disebutkan beberapa sifat pemimpin, diantaranya:
1. Cakap
    Cakap disini dalam pengertian luas, bukan saja keahlian (skill) atau kemahiran tekhnik dalam suatu bidang tertentu, tetapi meliputi hal-hal yang abstrak, inisiatif, konsepsi, perencanaan dan sebagainya.
2. Kepercayaan
    Menurut Le Bon, seorang pemimpin harus memiliki keyakinan yang kuat, percaya akan kebenaran tujuannya, percaya akan kemampuannya. Sebaliknya ia harus mendapat kepercayaan dari pengikutnya atau anggotanya. Ia merupakan syarat akan adanya wibawa sang pemimpin terhadap anggotanya.
3.  Rasa Tanggungjawab
    Sifat ini penting sekali, sebab manakala seorang pemimpin tidak memiliki rasa tanggungjawab, ia akan mudah bertindak sewenang-wenang terhadap kelompoknya.
4.  Berani
     Berani dalam arti karena benar dan bertindak sesuai dengan perhitungan.
5.  Tangkas dan Ulet
     Seorang pemimpin harus dapat bertindak cepat dan tepat, ia harus tangkas dalam bertindak. Lebih-lebih dalam menghadapi masalah yang rumit. Kegagalan tidak boleh menjadikan ia cepat bosan dan putus asa, tetapi sebaliknya ia harus lebih gigih dan ulet.
6.  Berpandangan Jauh
     Pemikiran seorang pemimpin harus luas. Ia berpandangan jauh kedepan, terutama dalam merumuskan  strategi atau menggariskan sesuatu taktik, hal ini adalah sangat penting.

MARS PAMALAYU

MARS PAMALAYU


Mentari kan sinari pulau kita
Di dalam lingkaran putih PAMALAYU
Bersatulah kita didalamnya
Untuk membangun tanah tercinta

Mentari kan sinari pulau kita
Di dalam lingkaran suci PAMALAYU
Menyatulah kita didalamnya
Untuk membangun pulau tercinta

Tanamkan persaudaraan
Di dalam nurani kita
Satukal langkah satukan jiwa dan semangat juang empat lima

Maju kedepan kepalkan tangan
Untuk tanah tercinta
Maju kedepan kita bersama
Bangun pulau tercinta


Cipt.  Joe - eL Belitungi



Klick Gambar atau Link dibawah ini untuk Download Mp3 MARS PAMALAYU

Selasa, 19 Maret 2013

HYMNE PAMALAYU

HYMNE PAMALAYU

Di sebrang selatan tanah Melayu
Ku bersaksi dan berjanji
Akan menciptakan fajar baru
Untuk tanahku

PAMALAU di PAMALAYU
Jiwa kami bersatu tubuh kami berjanji
Dalam lingkaran persaudaraan

Restui Tuhan kini tangan kami
Menggapai cita yang diamanatkan
Restui Tuhan kini nafas kami
Tetap berdetak di tubuh PAMALAYU
Pada-Mu Tuhan kini langkah kami
Izinkan menapak mencari ridho-Mu
di PAMALAYU di PAMALAYU

Di sebrang selatan tanah Melayu
Ku bersaksi Ku berjanji
Akan menciptakan fajar baru
Untuk tanah ku . . . . Untuk tanah ku



Cipt. Joe - El Belitungi



Klick Gambar atau Link dibawah ini untuk Download Mp3 HYMNE PAMALAYU

MUQADDIMAH

PERSATUAN MAHASISWA MELAYU
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
MUQADDIMAH

بسم الله الرحمن الرحيم
السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته

     Setelah sekian lama wilayah Bangka Belitung tidak dikenal publik Indonesia sejak dihapusnya status negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat dan dijadikannya daerah tingkat II dalam Provinsi Sumatra Selatan  yang baru berakhir pada tanggal 22 November 2000, masyarakat Bangka Belitung berhasil membentuk Provinsi sendiri, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung.
    Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Kesatuan Negara Republik Indonesia, masyarakat Bangka Belitung akan terus berpartisipasi aktif dalam mencapai tujuan-tujuan Nasional dengan cara membangun dan menciptakan  kemajuan masyarakat daerah Bangka Belitung dan memberikan kontribusi positif pada tingkat pusat.
       Penduduk Bangka Beltung yang mayoritasnya bersuku bangsa Melayu hendak menjadi pelopor dan kekuatan utama dalam proses kemajuan daerah dan kontribusi positif. Dengan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari dunia, kebudayaa, dan peradaban Melayu yang besar dan historis, masyarakat Melayu Bangka Belitung bersiap untuk meneruskan kejayaan Melayu tersebut dengan cara bekerjasama dengan ragam kelompok masyarakat Melayu diwilayah Nusantara lainnya dan mengembangkan sumberdaya manusia yang tersedia,
       Motor penggerak kejayaan itu adalah Mahasiswa Melayu Bangka Belitung yang menuntut ilmu di semua perguruan tinggi di nusantara dan belahan dunia lainnya. Mahasiswalah yang menjadi calon-calon pemimpin pada masa yang akan datang. untuk itu perlu menyusun potensi dan kekuatan yang terorganisir dalam sebuah wadah perjuangan yang dinamakan Persatuan Mahasiswa Melayu Bangka Belitung.

والسّلام عليكم ورحمة الله وبركاته


 


Twitter Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Al Bangkawi Blogger Themes | Bloggerized by Ryeandhat - Premium Blogger Themes | PAMALAYU Bangka Belitung